Sejuta Potensi Natuna
Oktober 1, 2021Pembatasan Penangkapan Ikan, Baik Untuk Semua?
Oktober 7, 2021Penjaga Laut, ada satu hal lagi nih yang menarik dari laut Indonesia. Selain kekayaan dan potensi melimpah lautnya, kamu tau nggak sih kalau di Indonesia ini ada yang namanya sedekah laut? Wah, apa tuh? Apa lempar-lempar uang ke laut? Nah, penasaran, kan? Yang lebih uniknya lagi, ritual sedekah laut ini nggak hanya ada satu, tapi ada lima! Yuk, langsung kita bahas.
Ritual sedekah laut yang pertama namanya Larung Sesaji. Ritual ini dilakukan di Pacitan, suatu wilayah kabupaten di Jawa Timur yang terletak di pesisir Selatan Pulau Jawa. Untuk menghormati lautan yang menjadi sumber penghidupan utama mereka, mereka mengadakan ritual ini setiap tanggal 1 Suro. Kegiatan ini bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata juga, lho.
Ritual berikutnya disebut Tuturangiana Andala. Ritual ini dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada dasarnya, proses ritual ini secara umum sama dengan ritual-ritual laut lainnya. Poin yang membuat ritual ini berbeda adalah adanya sajian kue khas dan daging kambing yang dilarung ke 4 arah mata angin sekaligus. Apakah ada di antara kalian yang sudah pernah menyaksikan ritual ini?
Selanjutnya, mari pergi ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk menyaksikan ritual Petik Laut Muncar. Ritual ini dilaksanakan dengan menghias kapal milik warga pesisir agar terlihat lebih indah ketika melaut. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh semangat dan diakhiri dengan doa bersama. Ritual ini juga menjadi bagian dari keistimewaan pariwisata yang ditawarkan oleh Banyuwangi, lho.
Dari Banyuwangi, kita lanjut ke Cilacap, Jawa Tengah. Di Cilacap, ada ritual sedekah laut yang dinamakan Kirab Sedekah Laut. Ritual ini dirayakan besar-besaran selayaknya acara kirab budaya, lho. Acara ini berlangsung di wilayah Teluk Penyu dan diikuti oleh para nelayan. Menarik banget, ya!
Ritual sedekah laut yang terakhir ada di rumahnya masyarakat Bajo. Namanya Bajo Pasakkayang. Ritual ini dimulai dengan mengibarkan bendera hitam. Ketika melarung sesajen ke laut, para pemuka adat juga diiringi dengan musik tradisional. Selain untuk mengucap syukur atas anugrah yang diberikan laut, acara ini juga bertujuan untuk mempererat keakraban antar warga.
Penjaga Laut, apapun tradisinya dan bagaimanapun caranya, semoga kita tetap semangat untuk menjaga laut dan lingkungan sekitarnya juga, ya. Jangan lupa untuk ajak teman-temanmu untuk menjadi Penjaga Laut dan ikutan Aksi Muda Jaga Iklim di bulan Oktober mendatang, ya!