Terumbu Karang bukan Penyerap Karbon, mitos atau fakta?
Mei 7, 2023[LIVE IG] Bersama, Beradat Jaga Laut
Mei 15, 2023Penjaga Laut, apa hal pertama yang kamu pikirkan kalau dengar kata Tuna apa? Ikan yang gesit, sushi yang enak, ikan kaleng favorit anak kosan, atau makanan kucing? Betul semua! Tuna jadi salah satu ikan laut yang populer dan banyak diminati di seluruh dunia. Selain karena rasanya yang enak sampai dinobatkan jadi “Chicken of the Sea”, tuna juga menjadi sumber nutrisi yang kaya protein dan omega-3 yang bagus untuk perkembangan otak dan otot. Jadi, gak salah lagi kalau ikan ini jadi primadona yang diminati banyak orang di seluruh dunia.
Ikan pelagis yang bisa ditemukan di seluruh perairan dunia ini juga punya peran besar bagi keseimbangan ekosistem laut. Sebagai predator tingkat tinggi dan konsumen ketiga pada rantai makanan, tuna memangsa hewan laut yang lebih kecil dan menjadi mangsa bagi hewan yang lebih besar seperti hiu dan orca. Dengan begitu, tuna membantu menjaga keberlangsungan spesies lain di laut agar jumlahnya tetap seimbang dan ekosistem tetap terjaga.
Gak hanya penting bagi ekosistem, tuna juga berkontribusi besar bagi perekonomian kita loh. Karena jadi jalur migrasi tuna yang diapit oleh dua samudera, Indonesia jadi negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Gak main-main, selama ini kita sudah merajai pasar tuna dunia, yang memasok 17% kebutuhan tuna global dan meraup cuan hingga US$325,4 juta pada tahun 2021. Keberhasilan ini juga gak lepas dari peran nelayan tradisional yang menyumbang 70% pasokan ikan nasional sekaligus menjaga kelestarian laut melalui berbagai metode tangkapnya yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, jika potensi ini bisa kita manfaatkan sebaik mungkin, tentunya akan memberikan dampak positif pada kita semua.
Namun, potensi besar ini gak datang tanpa tantangan dan ancaman. Meskipun permintaan tuna dunia yang semakin tinggi (cenderung over kapasitas) membuka peluang yang lebih besar bagi kita untuk mengembangkan potensi tuna, hal ini juga dapat memberikan dampak buruk bagi keseimbangan ekosistem laut dan masa depan tuna. Akibatnya, tuna jadi sumber daya ikan yang paling sering diburu dan tereksploitasi melalui praktik penangkapan ikan berlebih atau overfishing. Bahkan, saat ini tuna berjenis yellowfin (madidihang) dan skipjack (cakalang) yang bisa ditemukan di Indonesia diprediksi terancam punah hanya dalam 3-10 tahun.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan dan mengelola potensi ini secara bijak dan berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian ekosistem laut juga kesejahteraan nelayan tradisional, agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kita dan menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain itu, kita juga harus melakukan aksi dan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan sumber daya laut demi masa depan generasi mendatang. Jadi, yuk sama-sama sebarkan pesan ini dan bantu jaga laut kita agar bisa terus jadi sumber kehidupan dan penopang iklim dengan bergabung ke Penjaga laut. Yuk, bersama jaga laut kita demi masa depan yang semakin baik!