Dampak Overfishing di Indonesia Bagi Nelayan Kecil
Juni 20, 2021Ambon City Of Music, Tapi Kenapa Lautnya Dikeruk Untuk Lumbung Ikan Nasional?
Juli 6, 2021Penjaga laut, tahukah kamu bahwa saat ini hanya sebagian kecil lautan di dunia yang telah terkonservasi? Dari jumlah tersebut, hanya 6,4% lautan global yang dilindungi dan 2,7% mencakup perlindungan terhadap aktivitas ilegal, sementara para ilmuwan sudah menyatakan perlindungan maksimum laut perlu setidaknya 30%. Itulah kenapa di hari laut sedunia 70 negara dari seluruh penjuru dunia sepakat untuk mendukung komitmen melindungi setidaknya 30% darat dan 30% lautan pada tahun 2030. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Sejak tahun 2006 Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri mendeklarasikan target konervasi laut indonesia mencapai 10 ha. Kemudian komitmen tersebut dipertegas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan sidang Pertemuan Para Pihak CBD pada Maret 2006 di Brasil yang menyatakan bahwa Indonesia mempunyai target untuk mengembangkan KKP seluah 10 juta ha pada tahun 2010 dan menjadi dua kali lipat pada tahun 2020.
Pada tahun 2012 target konservasi ini baru mencapai 3,2 juta ha, tahun 2013 jumlahnya meningkat menjadi 3,5 juta dan pada tahun 2014 jumlah juga naik jadi 4,5 juta ha. Namun, dari target yang telah ditetapkan sejak pertemuan CBD 10 di Nagoya, pada tahun 2020 hanya baru sekitar 6,5% atau setara dengan 24,5 juta ha laut Indonesia yang terkonervasi dari total luas perariran 310 juta ha. Jumlah ini masih jauh dari yang ditagetkan sebelumnya yaitu 10% dari luas perairan teritorial atau setara dengan 31 juta ha.
Laut Indonesia, terletak di pusat segitiga karang dunia yang merupakan area konservasi global seluas 16 juta km2. Area konservasi global ini merupakan habitat bagi 76% spesies karang dunia, lebih dari 3000 spesies ikan, berbagai spesies Penyu, Cetacean, dan Hiu. Sumber daya alam dari laut ini sangat penting bagi kondisi perekonomian regional maupun global. Keberadaannya juga berpengaruh pada ketahanan pangan bagi 130 juta penduduk yang hidup di pesisirnya. Sekitar 54 persen pasokan protein hewani Indonesia berasal dari ikan dan makanan laut. Dan Indonesia memasok sekitar 10% komoditas kelautan dunia. Jutaan orang Indonesia bergantung pada laut untuk makanan, mata pencaharian, dan juga untuk rekreasi.
Saat ini Indonesia memiliki 201 kawasan konservasi perairan dengan luas total mencapai 24,11 juta Ha. Luasan tersebut terdiri dari 16,8 Juta Ha yang telah ditetapkan oleh Menteri dan 7,3 juta Ha yang masih dalam pencadangan oleh pemerintah daerah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) pada tahun 2021 menargetkan penetapan kawasan konservasi perairan sebanyak 800 ribu hektar (Ha) dan menargetkan luas kawasan konservasi perairan menjadi 24,6 juta Ha.
Kawasan Konservasi Perairan menurut IUCN (1994) adalah perairan pasang surut, dan wilayah sekitarnya, termasuk flora dan fauna di dalamnya, dan penampakan sejarah serta budaya, yang dilindungi secara hukum atau cara lain yang efektif, untuk melindungi sebagian atau seluruh lingkungan di sekitarnya. Sementara itu target kawasan konervasi perairan sebanya 800 ribu ha pada 2021 tak hanya bertujuan melindungi biota dan habitat, namun dalam rangka pengembangan potensi dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.
Namun dalam praktiknya status kawasan konservasi yang disematkan pada suatu wilayah, tiidak lantas mempermudah perlindungan ekosistem dan genetik di wilayah tersebut. Salah satu yang menghambat adalah konflik pembangunan dan pemanfaatan sumber daya laut yang terjadi di dalam kawasan. Seperti yang terjadi dii Wakatobi, yang hingga saat ini belum menemui ada titik termu dan konsep bersama anatara pemerintah kabupaten wakatobi dan balai taman nasional wakatobi dalam mengelola pariwisata dalam kawasan konservasi.
Sementara itu, selain persoalan konflik kepentingan di wilayah konservasi, fakta lan menunnjukan bawah status konservasi yang telah disematkan ke beberapa wilayah laut Indonesia, tidak serta merta melindungi daerah tersebut dari aktvitas destructve fishing. peneliti DFW-Indonesia Subhan Usman mengatakan, kegiatan perikanan destruktif dengan bom dan bius di dalam kawasan konservasi perairan hingga saat ini belum juga berkurang. Pada perairan di kepulauan Spermonde dan Taman Wisata Perairan Kapoposang, biomassa ikan karang makin menurun.
Kondisi tersebut menunjukan bahwa kuantitas target konservasi bisa saja ditangkatkan, luasan wilayah juga bisa diperluas. Jika dilihat sejak pertamakali dicetuskan, target konservasi laut Indonesia terus mengalami kenaikan hingga 2021 ini. Namun, faktanya indeks kesehatan laut justru menurun. Hal ini menandakan ada ketidakksesuaian antara langkah dan tujuan konservasi dengan masalah yang sebetulnya terjadi: laju kerusakan laut. Sudah seharusnys konservasi dapat menjadi tempat berlindung bagi ikan dan biota lainnya untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan.
Sumber:
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/78-tentang-konservasi/76-perencanaan-konserv
https://international.sindonews.com/read/452072/41/negara-g7-sepakat-perjuangkan-target-lestarikan-30-persen-lautan-pada-2030-1623333997?showpage=all
https://theconversation.com/ini-cara-kawasan-konservasi-perairan-bisa-melindungi-lautan-154848
https://www.mongabay.co.id/2017/11/24/indonesia-hadapi-tantangan-besar-pengelolaan-kawasan-konservasi-laut-seperti-apa/
https://www.wwf.id/program/laut
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/78-tentang-konservasi/75-targetkonservasi