Penjaga Laut, kita tentu punya caranya masing-masing ya untuk berkontribusi dalam menjaga laut dan lingkungan sekitar. Ada yang menggunakan sunscreen ramah lingkungan saat diving, mengurangi penggunaan plastik, atau rutin mengadakan kegiatan bersih pantai. Nah, teman-teman di Papua nggak mau ketinggalan, nih. Mereka juga punya cara uniknya sendiri untuk menjaga lautnya.
Di Tanah Papua, khususnya di kampung Malaumkarta, kawan-kawan penjaga laut dari Suku Moi Kelim menggunakan Sasi untuk menjaga kelestarian alamnya, terutama di laut. Sasi sendiri merupakan cara tradisional berupa larangan untuk mengambil sumber daya alam yang telah ditentukan.
Menurut Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), tradisi Sasi ini nggak hanya dilakukan di laut, tetapi juga di darat, lho. Sasi yang dilakukan di darat itu contohnya adalah memanen kelapa. Sedangkan Sasi yang dilakukan di laut itu misalnya larangan memanen ikan. Oh iya, lamanya tradisi Sasi ini juga sebetulnya tidak menentu. Kadang-kadang durasinya hanya dalam hitungan hari. Di waktu yang lain, kondisinya bisa sampai berbulan-bulan.
Lebih lanjut lagi, Julia Kalmirah, peneliti WRI juga turut menuturkan bahwa tradisi Sasi ini sangat penting bagi masyarakat Papua untuk melindungi kekayaan alam yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian. Dengan kata lain, tradisi Sasi ini juga berperan penting untuk menjaga keberlangsungan perekonomian masyarakat sekitar. Wah, tradisinya sangat penting dan menarik sekali, ya!
Penjaga Laut, bagaimana pun caranya, semoga kita tetap semangat untuk terus berkontribusi dalam menjaga laut dan lingkungan sekitar kita, ya. Asalkan bersama-sama, pasti bisa, kok! Supaya makin semangat, jangan lupa cari-cari informasi tentang Aksi Muda Jaga Iklim, yuk! Yuhuuuw kita pasti bisa!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut