Nasib Karang Di Tengah Krisis Iklim
July 22, 2021Berkenalan dengan Tol Laut
July 24, 2021Penjaga Laut, coba deh kalian ingat-ingat lagi, selama di rumah aja saat pandemi, sudah berapa kali sih, kamu pesan makanan melalui aplikasi online dan datang dengan kemasan plastik? Atau sudah berapa kali kamu dapat paket yang bungkusan plastiknya duh, banyak banget itu? Lalu, sudah berapa banyak plastik yang kamu habiskan dalam bentuk cup kopi, botol plastik, kemasan snack, dan lain-lain? Banyak banget nggak sih?
Menurut data dari IUCN, setiap tahunnya ada 300 juta plastik yang diproduksi dan digunakan untuk banyak keperluan. Setidaknya, 8 juta di antaranya berakhir di laut dan menghasilkan 80% serpihan plastik kecil yang menggenang di laut, baik di permukaan maupun di dasar laut. Serpihan-serpihan plastik ini berbahaya banget buat hewan-hewan laut, karena mereka sering nggak sengaja menelan atau bahkan terluka karena itu. Pernah kebayang nggak, kamu lagi asik-asik makan ikan, terus lho kok ada plastik nyasar? Lho, apaan ini? Wah, bahayanya bisa sampai ke kita juga, ya…
Plastik-plastik yang kita gunakan itu juga jadi ancaman tersendiri buat terumbu karang di bawah laut sana. Berdasarkan artikel yang dirilis UNEP, sampah-sampah plastik ini menghalangi asupan oksigen dan cahaya buat terumbu karang, sehingga menyebabkan mereka rentan terhadap bakteri dan virus jahat. Yang bikin makin sedihnya lagi, kira-kira sudah ada 11,1 milyar plastik yang nyangkut di terumbu karang. Nggak cuma bikin terumbu karang ini nggak cakep lagi, tapi juga membuat mereka nggak sehat. Sedih sekali, ya.
Tapi, tapi, tapiii, bukannya sudah ada plastik ramah lingkungan yang terbuat dari singkong? Ada, meskipun, tidak seramah lingkungan itu juga, lho. Plastik singkong ini ternyata membutuhkan temperatur yang tinggi dalam pembentukannya, dan harus dilakukan di fasilitas industri, bukan di fasilitas rumahan, yang justru bikin limbah juga… Terus, kita harus melakukan apa, dong?
Nggak usah berpikir kejauhan, teman-teman. Kita bisa terus melakukan 3R (reuse, reduce, & recycle), supaya semua plastik yang kita gunakan ini nggak terbuang sia-sia. Jadi, gimana kalau kita mulai pakai botol plastik bekas kopi literan buat menanam tanaman kecil-kecil? Atau mulai menggunakan totebag gemes untuk belanja bulanan, dan bukan pakai plastik lagi? Mulai bawa tumblr dan tempat makan, baik untuk pesan lewat drive-thru atau take away. Atau sesederhana menggunakan lagi plastik yang kita dapat untuk keperluan lain, jadi nggak cuma sekali pakai aja. Kalau punya banyak waktu dan pengen menyalurkan bakat-bakat terpendam, plastik-plastik ini bisa juga dikreasikan lagi, lho! Ada yang punya ide nggak mau bikin apa?
Jadi, kita harus selalu ingat untuk bisa selangkah lagi lebih sayang dengan bumi melalui 3R ini ya, teman-teman. Jangan ada lagi sampah plastik sekali pakai, karena kita masih butuh bumi ini, dan bumi ini juga masih butuh kita. Yuk sedikit demi sedikit mulai bebas plastik! Tetap semangat menjaga laut, ya!
Sumber gambar: Shutterstock.