Tahun 2022, Perikanan Indonesia Mau Dibawa ke Mana?
January 18, 2022Ikan Tuna, Juara Dunia Industri Perikanan Indonesia
January 24, 2022Sekarang sudah tahun baru, tapi tidak berarti pekerjaan rumah kita terkait perubahan iklim sudah selesai. Salah satu dampak dari perubahan iklim yang akhir-akhir ini semakin sering terasa adalah meningkatnya frekuensi badai di berbagai wilayah. Di rumahmu juga begitu, nggak?
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pembentukan badai tropis akan meningkat di sepanjang bulan Desember 2021 hingga Januari 2022. Akan ada kemungkinan proses ini terus berlangsung hingga Maret 2022. Terkait dengan ini, BMKG terus mengimbau masyarakat untuk terus waspada.
Salah satu badai tropis yang terbentuk di akhir Desember 2021 lalu adalah Badai Nyatoh di Barat Daya Bengkulu. Fenomena alam lain yang terbentuk akibat badai ini adalah gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat. Tidak hanya Bengkulu, beberapa daerah lain di Indonesia seperti Aceh, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua juga berpotensi dilanda Badai.
Badai yang berlangsung lebih sering bisa menyebabkan banyak kerusakan di darat. Emisi gas rumah kaca yang menyebabkan lautan dan atmosfer semakin panas membuat “bahan bakar” badai semakin banyak, sehingga ketika badai tersebut sampai di darat, curah hujan yang ditumpahkannya juga tinggi. Tingginya curah hujan tersebut bisa merusak sawah, fasilitas umum, menyebabkan banjir, dan pada jangka panjang juga bisa mengganggu kestabilan pangan dan perekonomian di masyarakat sekitar.
BMKG juga secara khusus menyebut La Nina, yang menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat, akan mengancam ketahanan pangan, khususnya di sektor pertanian dan perikanan. Harga bahan pangan di kedua sektor tersebut diprediksi akan meningkat tajam, apalagi pandemi masih terus berlangsung hingga hari ini. Oleh karena itu, pemerintah harus memulai memerhatikan dan menyiapkan rencana mitigasi sentra produsen bahan pangan yang kemungkinan terdampak oleh La Nina.
Menyelesaikan isu perubahan iklim memang bukan hal mudah yang bisa diselesaikan dalam sekejap mata. Tetapi, kita harus mulai melakukan sesuatu – sesederhana apapun itu – untuk mengurangi dampaknya dan menjaga lingkungan tetap sejahtera. Tetap berhati-hati di manapun kalian berada, ya dan semoga selalu semangat menjaga lingkungan!