Paus Biru Mengarungi Lautan Biru
December 9, 2022Ini Penyebab Terumbu Karang Makin Rusak
December 15, 2022Penjaga Laut, kalau dilihat-lihat, bambu dan alat tangkap ikan ini erat sekali hubungannya, ya. Banyak sekali alat tangkap ikan yang dibuat dari bambu, apalagi alat-alat tangkap yang masih tergolong tradisional. Salah satunya adalah Berumbung. Apa sih yang menarik dari Berumbung ini?
Berumbung ini alat tangkap tradisional yang terbuat dari bambu, tapi bambu yang digunakan hanya yang sudah mati. Jadi, bambu yang baru saja ditebang nggak masuk kualifikasi nih buat menjadi Berumbung. Panjang bambunya maksimal 100 cm dengan maksimal 4 ruas. Sedangkan diameternya berada di kisaran 4-5 cm. Ingat, diameternya nggak boleh terlalu besar dan nggak boleh terlalu kecil juga, ya – makanya, 5 cm ini diameter yang sudah pas banget.
Oh iya, karena berumbung ini banyak digunakan untuk menangkap ikan botia, jadi berumbung harus dibuat segelap dan sesempit mungkin. Hal ini dikarenakan ikan botia suka sempit-sempitan dan gelap-gelapan. Oleh karena itu, di dalamnya harus diberi anyaman bilah. Bambu yang digunakan untuk membuat berumbung ini juga harus dipotong hati-hati supaya nggak pecah, ya. Kalau pecah nanti nggak jadi dong, Berumbungnya.
Cara mengoperasikan berumbung ini sebetulnya nggak terlalu susah. Berumbung dipasang di air dengan diikat di tiang menggunakan tali. Berumbung dipasang di kedalaman 50 hingga 100 cm. Biasanya, berumbung dipasang di pagi hari dan diangkat pertama kali di malam hari. Pengangkatan selanjutnya bisa dilakukan di malam hari juga dan di pagi hari sebelum matahari terbit. Kalau masih pagi dan matahari masih bersinar terang, nggak akan ada pengangkatan, ya.
Penjaga Laut, meskipun menangkap ikan ini adalah bagian dari kegiatan sehari-hari bagi sebagian orang, tapi jangan lupa untuk tetap mengedepankan prinsip-prinsip perikanan berkelanjutan, ya. Jangan lupa juga untuk menjaga lingkungannya supaya terus bersih dan pastinya nyaman ditinggali. Yuk, kasih tau cara-cara seru kamu untuk menjaga lingkungan sekitar melalui media sosial! Jangan lupa tag @penjagalaut.org di Instagram dan @jagalautid di Twitter ya!