Bersama Jaga Keanekaragaman Hayati demi Pesisir dan Iklim yang Lestari
May 31, 2023Instagram Live: Laut dan Masa Depan Bumi
June 22, 2023Halo Penjaga Laut! Apakah kamu penggemar hidangan kerang hijau?
Seperti yang kita tau, kerang hijau merupakan menu seafood yang populer. Mau dimasak dengan bumbu saus padang, saus tiram, atau direbus saja, semuanya memang nikmat.
Jenis mollusca yang memiliki nama latin Perna viridis ini mengandung berbagai macam nutrisi seperti protein, kalium, zat besi, zinc, vitamin A, dan lain-lain. Nah, selain bermanfaat untuk tubuh, kerang ini juga memiliki peran penting untuk melakukan penyaringan secara organik partikel di laut, lho!. Hal ini dikarenakan sifat kerang hijau sebagai filter feeder, yaitu biota laut yang mendapatkan makanan dengan cara menyaring air yang melewati tubuhnya. Seekor kerang hijau dewasa diperkirakan bisa menjernihkan air hingga 350 liter dalam sehari.
Namun, karena alasan tersebut juga, kita dihimbau untuk nggak sering mengkonsumsi kerang hijau terutama yang berasal dari area tercemar seperti pesisir Utara Jakarta. Kandungan berbahaya seperti logam berat yang ada di air akan mengendap pada daging kerang saat melewatinya. Sampai sekarang, sudah banyak penelitian menunjukkan tingginya kadar polutan yang terserap kerang hijau di perairan Jakarta. Menurut peneliti IPB, konsentrasi merkuri pada kerang hijau dari Teluk Jakarta mencapai lebih dari 40 mg/kg! Padahal, batas aman yang disarankan hanya sebesar 1 mg/kg. Tingginya kadar merkuri ini berasal dari limbah berbagai industri yang ada di kawasan Jakarta, terutama dari pabrik elektronik. Selain merkuri, kandungan logam berat lain yang berbahaya juga ditemukan pada kerang hijau di area tercemar. Tentunya ini bisa berdampak pada kesehatan apabila kita mengkonsumsinya, diantaranya munculnya risiko penyakit kanker.
Saat ini kerang hijau sudah banyak digunakan sebagai “pembersih laut” alami, contohnya inisiatif proyek Revive Our Gulf di New Zealand. Indonesia sendiri juga sudah melakukan langkah serupa, salah satunya program restorasi teluk Jakarta yang dilakukan PT. Pembangunan Jaya Ancol sejak tahun 2018.
Akibatnya, kualitas air meningkat dan perkembangbiakan biota lain pun juga ikut membaik. Setelah implementasi program dengan menebar cangkang kerang hijau di Teluk Jakarta, beberapa spesies mulai banyak ditemukan di area penebaran seperti ikan buntal, ikan ketang-ketang, dan bulu babi.
Wah, ternyata kerang hijau bisa sehebat itu ya.. Yuk, jaga kejernihan air dengan biarkan kerang hijau hidup dan memilih menu seafood lain yang nggak kalah enak! Kamu juga bisa ikut menjaga kebersihan laut secara langsung dengan gabung jadi Penjaga Laut, lho!