Penjaga Laut, sering mendengar pertanyaan seperti yang ada di judul? Coba kira-kira, berapa orang dari kalian yang heran dan merasa itu nggak mungkin? Berapa orang juga yang merasa kalau kondisi tersebut mungkin banget terjadi? Nah jawabannya, kita memang mungkin banget krisis air bersih karena krisis iklim.
Sudah banyak banget lho ahli yang memprediksikan kalau di tahun 2025 mendatang Indonesia terancam krisis air bersih. Tahun 2025 itu berapa tahun lagi, coba? Bener, 3 tahun lagi. Dan jangan lupa, 3 tahun itu cepet banget. Bentaaaar. Ngerasa takut banget nih jadinya. Tapi kan salah satu elemen pembentuk bumi ini air? Bumi kan punya banyak air? Iya, sih. Tapi menurut Setiawan Wangsaatmaja selaku Kepala BPLHD Jawa Barat, dari 87% kandungan air di bumi, hanya 1% yang merupakan air tawar – air yang bisa dikonsumsi.
Ngomong-ngomong, krisis air bersih juga bisa berujung pada kekeringan. Nah, kekeringan ini masalahnya lain lagi, nih. Kondisi kekeringan bisa meningkatkan penyebaran agen penyakit dan meningkatkan risiko penyakit juga, misalnya diare dan kolera. Belum lagi penyakit ISPA dan ancaman dehidrasi. Serem-serem lho ini penyakit. Gawat juga ya ini masalah langkanya air bersih.
Apakah masalahnya hanya seputar kesehatan saja? Oh ya nggak, dong. Ada hubungannya juga sama sektor lain, misalnya sektor pertanian. Bisa-bisa kita terancam nggak makan beras, makan kentang, makan sagu….. Gimana nih masa mau laper terus? Bagaimana kita mau menjalani hari-hari, ya?
Nah, sekali lagi diingatkan nih kalau krisis iklim ini bukan masalah elit aja, tapi juga masalah kita semua. Selain harus melakukan langkah pertama buat mencegah krisis iklim, kita juga harus membiasakan diri buat menghemat air, nih. Jangan boros-boros air banget gitu, lho. Inget, kekeringan dan krisis iklim ini nyata, lho. Yuk bisa yuk nggak boros air dan sayang sama lingkungan. Bisa yuk bisa bisa bisa!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut