Penjaga Laut, baru-baru ini Indonesia melalui Menteri KKP membahas mengenai potensi kerja sama dengan Norwegia di bidang akuakultur, dengan tujuan untuk meningkatkan potensi perikanan. Di Norwegia, metode ini terbilang cukup berhasil untuk meningkatkan potensi salmon di sana. Wah, sepertinya menarik, ya. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut mengenai Akuakultur!
Akuakultur, atau yang biasa dikenal sebagai budaya perairan, adalah proses rekayasa manusia dengan menambah energi untuk meningkatkan produksi organisme akuatik. Nggak cuma itu, akuakultur juga bisa diartikan sebagai kegiatan pemeliharaan ikan dengan menggunakan baik metode perikanan maupun metode pertanian. Jadi, ini adalah kombinasi dua metode yang berbeda untuk bisa meningkatkan potensi perikanan gitu, lho.
Nah, apakah akuakultur ini hanya berlaku untuk budidaya ikan aja? Wah, nggak dong. Kamu juga bisa melakukan budidaya udang, kerang, bahkan sampai tanaman air. Jangan salah, metode ini sudah sering dilakukan juga, lho. Di Indonesia, Udang Windu dan Udang Vaname adalah beberapa jenis udang yang sudah dibudidayakan. Kalian pernah dengar nggak?
Kira-kira, apa sih manfaat dari melakukan akuakultur ini? Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari penerapan akuakultur ini, salah satunya adalah ketahanan pangan dan keuntungan dari segi ekonomi. Selain itu, dengan diterapkannya metode akuakultur, semakin banyak juga tenaga kerja yang bisa terserap, sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar juga. Keren banget! Kapan lagi nih bisa menjaga lingkungan dan mensejahterakan sekitar juga?
Penjaga Laut, yuk kita tetap semangat untuk menjaga dan memberdayakan laut kita untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi. Jangan lupa, kamu nggak harus melakukan ini semua sendirian. Tentu saja kamu bisa berkolaborasi dengan komunitas lain, tetangga, atau teman-teman di sekitarmu. Semangat yuk! Kamu, aku, dan kita semua pasti bisa!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut