Lekas Pulih Terumbu Karangku!
Juni 29, 2022Gelombang Laut Sudah Mendekat!
Juli 1, 2022Penjaga Laut, siapa yang pernah main-main ke Sungai Ciliwung? Iya betul, sungai yang melintasi Bogor, Depok, dan Jakarta itu. Sungai yang panjangnya mencapai 120 km ini ternyata sempat dikenal sebagai sungai yang bersih dan bebas sampah di awal abad 20 silam, lho! Tapi, gimana ya kondisinya sekarang? Betul banget, sekarang kondisinya penuh sampah dan sering disebut-sebut sebagai biang banjir di beberapa wilayah Jabodetabek. Peran pemerintah terkait pengelolaannya juga mulai kembali dipertanyakan, nih.
Nggak cuma sampah, menurut Eka Chlara Budiarti, peneliti dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah, air di Sungai Ciliwung juga positif mengandung mikroplastik. Berdasarkan penelitian, mikroplastik yang ada di Sungai Ciliwung ini berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang ke sana. Kok bisa, ya? Tentu bisa. Masih menurut Eka Chlara, hal ini dikarenakan sampah-sampah rumah tangga ini tidak diolah secara khusus terlebih dahulu.
Oh iya, sampah-sampah yang ditemukan di Sungai Ciliwung ini banyak melilit dan menumpuk di dahan-dahan pohon, misalnya pohon jambu dan pohon cempedak yang ada di bantaran sungai. Menurut Daru Setyorini, peneliti Ecoton, sampah-sampah ini bisa berakhir di laut dan pada akhirnya mencemari ekosistem laut. Kalau dibakar, gimana? Sama saja, asapnya berbahaya dan bisa merusak tubuh manusia untuk jangka panjang. Wah, gimana dong, ya? Padahal PAM ada rencana untuk menjadikan Sungai Ciliwung sumber mata air utama di 2030, lho!
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran ini tentu ada di tangan pemerintah dan para pemangku kebijakan terkait. Lalu, kita-kita yang nggak ada di bangku pemerintahan ini bisa apa, dong? Jawabannya sederhana banget. Kita harus mulai mengurangi penggunaan plastik dan mengubah gaya hidup kita menjadi lebih hijau. Jadi mulai besok, mari bawa tumblr dan kotak makan sendiri, serta memilih kemasan kardus kalau berbelanja! Yuk bisa yuk!