Penjaga Laut, siapa yang kemarin sudah mendengar kabar tentang lumba-lumba yang terdampar di beberapa wilayah di Indonesia? Sudah terjadi beberapa kali, ya. Salah satunya bahkan dibawa dengan menggunakan motor dan sepertinya berpotensi untuk disalahgunakan. Tentu rasanya sedih banget ketika mendengar kabar tersebut, ya. Supaya kenal lebih dekat lagi dengan lumba-lumba dan makin sayang dengan lumba-lumba, gimana kalau kita sekarang cerita-cerita tentang lumba-lumba? Yuk!
Kalian sadar nggak sih, kalau penampilan lumba-lumba ini berbeda dengan mamalia lainnya? Lumba-lumba ini nggak punya rambut, tetapi masih dimasukkan ke dalam golongan mamalia karena ia berdarah panas, menghirup udara, dan bisa melahirkan. Oh iya, pola di kulit lumba-lumba juga beragam, lho. Ada yang memiliki pola bergaris, bintik-bintik, atau tanpa pola.
Lumba-lumba tinggal di banyak perairan di seluruh dunia, lho. Oleh karena itu, rasanya nggak sulit untuk menemukan lumba-lumba, termasuk di Indonesia. Secara umum, lumba-lumba bisa ditemukan di air hangat dan dangkal atau di pelabuhan, teluk, dan laguna. Kalau di Indonesia, ada di mana tuh? Kamu bisa menemukan lumba-lumba di Indonesia antara lain di Pantai Lovina, Bali dan Teluk Kiluan, Lampung. Sudah pernah ke sana?
Fakta menarik lain terkait lumba-lumba adalah lumba-lumba tidak punya musim kawin khusus. Menurut para ahli, musim kawin lumba-lumba berlangsung sepanjang tahun dan mereka hanya akan melahirkan 1 anak. Mungkin nggak sih kalau mereka melahirkan 2 anak sekaligus alias kembar? Fenomena ini jarang banget terjadi. Beda ya, dengan mamalia lainnya? Oh iya, anak lumba-lumba akan tinggal bersama ibunya selama 3-8 tahun ke depan.
Informasi yang terakhir ini mungkin merupakan informasi yang paling bikin kita semua sedih. Lumba-lumba terancam punah nih, Penjaga Laut. Selain laut yang mungkin berbahaya bagi mereka, manusia dan aktivitasnya adalah faktor utama lain yang membuat keberadaan mereka terancam. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain kebisingan suara mesin kapal atau kegiatan pengeboran minyak di bawah laut. Statistik mencatat persentase kematian lumba-lumba secara langsung akibat aktivitas manusia mencapai angka 95%, lho.
Penjaga Laut, lumba-lumba memang menggemaskan dan bisa akrab dengan manusia, tapi kita nggak boleh mengeksploitasi mereka, ya. Tugas kita adalah untuk menjaga mereka supaya bisa hidup dengan nyaman di lautan. Salah satu caranya tentu saja dengan menjaga laut kita juga. Supaya makin semangat, jangan lupa ikut mendaftar jadi Penjaga Laut di sini dan ikutan Aksi Muda Jaga Iklim di bulan Oktober juga, ya!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut