Ayo Ikutan Challenge #AksiMudaJagaIklim!
Januari 13, 2023Ayo Ikut Kampanye #AksiMudaJagaIklim!
Januari 15, 2023Penjaga Laut, laut kita ini memang nggak pernah berhenti memberikan kejutan, ya. Mulai dari keindahan alamnya, potensi luar biasanya, sampai biota lautnya yang keren-keren banget. Hari ini, kita mau berkenalan dengan salah satu biota laut yang nggak cuma keren, tapi juga bermanfaat banget buat kehidupan kita semua. Kenalkan, namanya kepiting tapal kuda!
Kepiting jenis ini bukan sembarang kepiting, nih. Mereka banyak berkeliaran di Laut Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Mereka bahkan punya panggilan yang lucu banget! Yang jantan dipanggil Mimi, sedangkan yang betina dipanggil Mintuna. Nggak cuma itu, mereka ini juga familiar dengan sebutan Belangkas. Namanya lucu-lucu banget, ya! Tapi, kenapa ada tapal kuda segala, ya?
Nah, kepiting ini disebut kepiting tapal kuda karena bentuknya mirip tapal kuda. Mereka juga punya 10 mata, buntut keras dan tajam, dan tentunya kaki-kaki buat berjalan – seperti kepiting pada umumnya. Khusus buat Mintuna, ada kantung telur di bagian depan tubuhnya. Kantung ini bisa menampung hingga ribuan telur dan bentuknya agak lebar. Kalau Mimi, tentu nggak punya kantung telur, ya.
Nah, salah satu hal yang membuat kepiting tapal kuda luar biasa adalah darahnya. Tebak, warnanya apa? Warnanya biru! Darah biru mereka ini memiliki manfaat luar biasa di dunia medis untuk mengetes obat-obatan dan peralatan medis. Hal ini dikarenakan darahnya mengandung amoebosit yang bisa mendeteksi racun dan bakteri berbahaya. Amoebosit ini akan menangkapnya dalam struktur seperti gel, jadi racunnya nggak akan ke mana-mana, deh!
Rombongan kepiting tapal kuda ini juga berperan dalam uji coba vaksin COVID-19, lho! Iya bener, vaksin COVID-19 yang itu! Sebelum vaksinnya sampai ke tanganmu, darah-darah biru inilah yang dipakai untuk mengetes kelayakannya. Luar biasa banget nih, peran kepiting tapal kuda! Eh tapi segala keuntungan ini bukannya tanpa masalah juga, ya.
Karena darah birunya, kepiting ini banyak diburu dan diperdagangkan secara ilegal. Darah birunya bahkan banyak dijual di e-commerce juga. Nggak cuma itu, kalau proses pengambilan darah birunya nggak hati-hati dan nggak sesuai prosedur, mereka juga bisa mati. Beberapa penelitian menunjukkan kalau proses ini menyebabkan 30% dari mereka mati, dan bagi para betina jadi lebih susah memiliki anak. Oh iya, jangan lupa juga kalau mereka-mereka ini juga terancam oleh polusi dan penangkapan tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, imbauan untuk menjaga populasi kepiting tapal kuda dan mencari alternatif untuk pengetesan obat terus gencar dilakukan.
Penjaga Laut, laut dan seisinya memang sudah baik sekali sama kita. Tapi kita juga harus pintar dan bijak dalam memanfaatkannya, ya. Jangan lupa juga untuk terus menjaga lingkungan – dengan cara sesederhana apapun yang kita bisa – karena kalau nggak ada lingkungan yang sehat, kita mau tinggal di mana, coba? Jadi, yuk semangat menjaga lingkungannya! Bagikan ceritamu menjaga lingkungan di media sosial dan tag Penjaga Laut, yuk!