Penjaga Laut, lagi-lagi hingga hari ini kita masih dihadapkan pada kenyataan kalau sampah-sampah laut kita masih banyak banget, ya. Nggak cuma banyak, sampah-sampah laut ini juga bentuknya bermacam-macam. Pernah ketemu pampers bayi bekas? Jaring nelayan robek-robek? Gelas plastik kedai kopi kekinian? Nah iya, itu tuh yang makin bikin laut kita penuh sampah dan nggak nyaman lagi untuk ditinggali. Kira-kira, sampah-sampah ini bisa kita apakan ya? Gimana sih cara menanganinya?
Menurut Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves, permasalahan sampah plastik ini adalah masalah yang dimulai jauh di hulu, bukan dimulai di laut. Selain itu, permasalahan ini juga merupakan masalah lintas batas. Pernah dengar sampah laut yang hanyut dari negara lain karena terbawa arus, lalu akhirnya menumpuk di laut kita? Nah, itu dia maksudnya.
Sampah laut yang banyak ini juga nggak bisa lepas dari banyaknya aktivitas manusia di darat yang menggunakan plastik. Ya, halo-halo layanan pesan antar makanan, bungkus plastik bekas belanja? Eh, tapi nggak cuma faktor ini aja sih yang mempengaruhi. Pengelolaan sampah yang belum maksimal di darat juga bisa jadi salah satu penyebab di balik semakin menumpuknya sampah plastik di laut.
Gimana caranya ya, supaya pengelolaan sampah di darat juga bisa maksimal? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, nih. Contohnya dengan mengelola bank sampah. Bank sampah ini nggak hanya berfungsi buat mengolah sampah aja, tapi juga bisa jadi sarana edukasi buat teman-teman di wilayah sekitar yang belum terlalu paham tentang sampah plastik dan dampaknya ke lingkungan.
Selain bank sampah, ada cara lain yang nggak kalah menarik juga nih: bikin kerajinan tangan atau instalasi seni dari sampah! Ingat nggak ular besar banget yang ada di Pawai Bebas Plastik minggu lalu? Nah, itu kan dari sampah plastik kemasan minuman saset! Instalasi seni atau kerajinan tangan yang kamu buat dari sampah ini juga bisa banget dijadikan pengingat kalau sampah plastik yang banyak ini lama-lama bisa berbentuk menyerupai ular yang melilit perairan dan menyebabkan banyak masalah di masa depan. Nggak mau banget dong kayak gitu?
Penjaga Laut, buat bebas dari sampah plastik itu memang nggak mudah, tapi percaya deh, lama-lama pasti kita bisa. Nggak usah langsung nggak pakai plastik sama sekali, kalau itu sih rasanya terlalu muluk-muluk dan susah banget dicapai. Tapi coba deh, mulai mengurangi penggunaan plastik sedikit-sedikit. Kamu bisa mulai pakai totebag, tumblr, dan tempat makan sendiri. Nggak usah yang mahal-mahal, asal nyaman dipakai kan? Jadi, yuk yuk yuk mulai mengurangi penggunaan plastik hari ini untuk bumi yang lebih sehat, laut yang bebas plastik, dan lingkungan yang lebih nyaman ditinggali!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut