Penjaga Laut, kalian tau nggak sih kalau Teluk Jakarta sekarang sedang tercemar limbah medis, salah satunya paracetamol? Yap, paracetamol sedang membanjiri Teluk Jakarta, nih. Lho, kok bisa? Memangnya Teluk Jakarta kenapa? Lagi Demam? Yuk, kita belajar sama-sama lewat artikel ini!
Jadi, kandungan paracetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan paracetamol yang mencemari negara lain. Menurut jurnalnya Science Direct, kandungan paracetamol di Muara Angke mencapai 610 nanogram per liter, sedangkan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter. Hah, gimana nih? Terus apa ya efeknya untuk manusia dan ekosistem lautnya?
Kontaminasi paracetamol di Teluk Jakarta diduga berasal dari 3 sumber, yaitu penggunaan berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi. Pengelolaan limbah medis yang belum maksimal juga berperan penting dalam proses pencemaran ini. Selain itu, paracetamol merupakan obat yang mudah diakses masyarakat tanpa resep dokter. Nah, kemudahan akses ini secara tidak langsung juga berperan penting pada pencemaran ini, ditambah dengan minimnya informasi terkait pengelolaan limbah dan sampah bekas obat.
Ternyata, kontaminasi paracetamol di Teluk Jakarta memengaruhi perubahan jaringan reproduksi kerang biru. Kerang biru bisa sangat terdampak kejadian ini karena sifat kerang yang cenderung berdiam diri di suatu tempat dan tidak melarikan diri jika terancam bahaya. Beda dengan ikan yang bisa berenang menjauh dari wilayah yang terdampak bahaya. Baru 7 hari tercemar saja, sudah ada perubahan signifikan pada jaringan-jaringan kerang ini, lho. Selain para kerang, efek samping dari kontaminasi paracetamol di Teluk Jakarta juga bisa mempengaruhi organisme lain, misalnya Alga dan Zooplankton.
Hingga saat ini, belum ada pengaruh signifikan pada manusia terkait pencemaran Teluk Jakarta ini. Meskipun demikian, efek sampingnya tetap harus diwaspadai. Kira-kira, supaya tidak tercemar lagi, apa yang bisa dilakukan, ya? Bisa dimulai dengan mencoba membuang sisa obat dengan rapi di tempat sampah, ya. Lebih baik lagi kalau kamu membeli obat secukupnya saja. Pokoknya, apapun yang terjadi, jangan buang sampah ke laut, ya!
Penjaga Laut, jangan lupa ajak teman-temanmu untuk ikutan bergabung menjadi Penjaga Laut di sini dan ikutan rangkaian kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim, ya! Kami tunggu lho, sampai bertemu, ya!
Mau berbagi cerita juga? Yuk daftarkan komunitas-mu ke dalam jaringan Penjaga Laut